Unit Usaha Dan Fasilitas

Unit Toko Kitab dll.
1. Kopontren

Sebuah lembaga pendidikan sulit untuk berjalan tanpa ada dukungan finansial yang kuat. Oleh karena itu, Kopontren Al-Ikhwan sebagai salah satu badan usaha milik Pondok Pesantren Miftahul Ulum terus melakukan peningkatan dan perbaikan di segala bidang, baik sistem maupun manajemennya. Hal ini dilakukan agar Kopontren Al-Ikhwan mampu mengejar target yang telah ditetapkan oleh pengurus PPMU. 

Sampai saat ini, Kopontren Al-Ikhwan memiliki 10 unit usaha, yaitu:
1. Unit 1 : Toko kitab, buku dan alat-alat tulis
2. Unit 2 : Konveksi (pakaian dan aksesoris)
3. Unit 3 : Kantin (camilan dan minuman)
4. Unit 4 : Obat-obatan dan depot Jamu
5. Unit 5 : Sembako dan migor
6. Unit 6 : Catering dan kantin (warung nasi dan minuman)
7. Unit 7 : Toko besi dan bahan bangunan (luar pesantren)
8. Unit 8 : Jasa penggilingan padi (di luar pesantren)
9. Unit 9 : Wartel (di luar pesantren)
10. Unit 10 : Perbengkelan (di luar pesantren)

Selain itu koperasi Al-Ikhwan juga memiliki unit usaha yang bergerak di bidang keuangan, permodalan dan simpan pinjam yang berbasis syariah, yaitu Unit Jasa Keuangan Syariah (UJKS) Al-Ikhwan.

2. Asrama

Salah satu ciri pesantren yang jarang dimiliki oleh lembaga-lembaga pendidikan lain adalah adanya asrama pemukiman santri. Adanya asrama ini membuat santri betul-betul fokus di seluruh waktunya untuk belajar dan menempa diri. Di Pondok Pesantren Miftahul Ulum, tempat asrama santri diistilahkan “Daerah” sebanyak 7 daerah, yaitu Daerah A sampai G. Setiap daerah dipimpin oleh seorang Kepala Daerah (Kepda), dibantu oleh beberapa pembantu dan seorang Kepala Kamar (KK) untuk setiap kamar.

Dengan menempatkan santri di daerah-daerah, diharapkan perilaku keseharian santri dapat terkontrol dengan baik, karena lingkungan merupakan faktor yang sangat dominan dalam pendidikan dan dalam membentuk sebuah karakter. Sehingga, pendidikan yang diajarkan di kelas atau surau tercapai dengan optimal. Selain itu, daerah juga merupakan tempat untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat dalam kehidupan nyata. 

Peran Kepala Kamar

Di Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Kepala Kamar berperan sebagai orang tua asuh, karena Kepala Kamar-lah yang langsung berinteraksi dengan santri/warga. Kepala kamar mempunyai wewenang mengajukan izin warga kamarnya yang sakit auat hendak pulang kepada kepala daerah dan pengurus. Ada 140 kamar di Pondok Pesantren Miftahul Ulum, dengan jumlah warga yang tidak sama. 

Setiap bulan Kepala Kamar melaporkan perkembangan santri yang berada di kamarnya kepada Kepala Daerah. Rapat ini juga menjadi ajang konsultasi dan pemecahan masalah yang terjadi di kamar-kamar.

3. Sarana Belajar/Sekolah

Sarana belajar/sekolah berupa gedung madrasah dengan jumlah 4 gedung dan ruang kelas (lokal) sebanyak 40 ruang. Ruang belajar yang ada tersebut untuk kegiatan sekolah atau belajar mengajar, musyawarah kelas, kegiran kursus-kursus atau kegiatan belajar lainnya.

Kegiatan sekoah dibagi menjadi dua shift, yakni, shift pagi (07.30 s/d 10.30 wis) untuk madrasah diniyah mulai tigkat sifir sampai tingkat tsanawiyah. Sedangkan untuk shift siang (11.00 s/d 14.00 wis) untuk sekolah formal dari tingkat MI sampai MA.

4. Sarana Ibadah

Secara keseluruhan, sarana pemukiman santri juga bisa dipergunakan untuk kegiatan ibadah atau belajar atau mengaji. Adapun sarana ibadah yang khusus adalah berupa Masjid. Salat berjamaah maktubah dan salat jum'at bertempat di Masjid. Sedangkan sarana kegiatan belajar yang melibatkan seuruh warga daerah banyak memakai serambi daerah.

5. Perpustakaan

Dalam lembaga pendidikan manapun, perpustakaan mutlak dibutuhkan sebagai referensi para pelajarnya, teruatama di zaman sekarang, di mana harga buku semakin melambung. Bagi Pondok Pesantren Miftahul Ulum, perpustakaan bukan hanya sebagai rujukan, tapi lebih dari itu, perpustakaan juga diharapkan menjadi sarana pendidikan alternatif. 

Perpustakaan Miftahul Ulum sejak semula disiapkan untuk menjadi penyedia khazanah keislaman. Sekitar 95% koleksi Perpustakaan Miftahul Ulum merupakan kitab, buku, majalah, kaset dan CD-CD keislaman. Selebihnya, terdapat buku-buku kedokteran, bahasa, sastra, sosial, ekonomi, politik, dll. dalam jumlah yang relatif sedikit. 

Dalam sejarahnya, Perpustakaan Miftahul Ulum didirikan lebih sebagai inisiatif perorangan. Lokasinya pun tidak disediakan secara khusus dan terpisah. Di samping sekretariat PPMU saat itu ada satu ruang yang diisi rak buku dan kitab, yang disediakan untuk dibaca oleh santri yang membutuhkan. Dan itulah cikal bakal lahirnya Perpustakaan Miftahul Ulum. Dalam perjalanan sejarahnya, Perpustakaan Miftahul Ulum mulai berkembang ketika KH. Husni Zuhri, salah satu Pengasuh PPMU waktu itu, mewakafkan seluruh kitabnya untuk santri. Kitab-kitab itu kemudian diletakkan di Perpustakaan. 

Hingga saat ini, Perpustakaan Miftahul Ulum tidak hanya menjadi rujukan santri Miftahul Ulum. Bahkan, dalam beberapa tahun terakhir, banyak mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang sedang menyelesaikan skripsi datang ke Perpustakaan Miftahul Ulum untuk mencari kelengkapan referensi. 

Koleksi Perpustakaan

Secara garis besar, koleksi Perpustakaan Miftahul Ulum bisa dikelompokkan dalam empat jenis:

a. Kitab (buku-buku berbahasa Arab). Jumlah koleksi jenis kitab mencapai sekitar 70 % dari total koleksi Perpustakaan PPMU.
b. Buku (buku-buku berbahasa selain Arab).
c. Koleksi serial (majalah, jurnal, surat kabar, bulletin). Koleksi serial Perpustakaan Miftahul Ulum umumnya berbahasa Arab dan Indonesia, tapi adapula yang berbahasa Inggris.
d. Koleksi audio-visual (kaset, CD video dan software). Jenis koleksi audio-visual umumnya berupa rekaman ceramah, pidato dan kuliah-kuliah pengetahuan. Sedangkan CD software umumnya berupa eksiklopedi dan kumpulan khazanah pengetahuan Islam.

5. Poskestren (Pos Kesehatan Pesantren)

Poskestren adalah mitra dari Bagian Keskebsor (Kesehatan Kebersihan dan Olahraga) yang bertugas untuk mengobati santri yang terjangkit penyakit. Fungsi Poskestren ini tak ubahnya rumah sakit sebagaimana lazimnya. Santri yang sakit mendapat perawatan gratis di Poskestren, baik layanan perawatannya maupun obat-obatan yang dibutuhkan.

Selain melayani pengobatan santri, Poskestren juga melayani pengobatan kepada masyarakat umum di sekitar desa Banyuputih Kidul. Layanan pengobatan untuk santri dibuka setiap hari sesuai jadwal yang telah ditentukan, yaitu: pagi hari mulai pukul 09:30 WIB-11:30 WIS; sore pukul 16:00 WIB-17:00 WIS; dan malam hari pukul 20:30 WIS-21:30 WIS.

6. Laboratorium Bahasa

Lab. Bahasa merupakan sarana yang diperuntukkan untuk pengembangan kemampuan santri dalam berbahasa asing, khususnya bahasa Arab dan Inggris. Dalam rangka pengembangan bahasa di lingkungan PPMU, pengurus membentuk badan yang bertugas untuk mengembangkan bahasa asing, yaitu MTA-MU (Markaz Tathwir al-Lughah al-Ajnabiyah Miftahul Ulum).

Ada lima hal yang ingin dicapai oleh Program MTA ini, yaitu:

1. Maharah al-Qiraah (keterampilan mambaca)
2. Maharah as-Sima' (keterampilan mendengar)
3. Maharah al-Hiwar (keterampilan berdialog)
4. Maharah al-Kitabah (keterampilan menulis)
5. Maharah al-Tarjamah (keterampilan menerjemah) 

Untuk menampung dan menfasilitasi para santri dalam mengembangkan ghirah berbahasa asing di lingkungan PPMU, MTA membentuk MUEC (Miftahul Ulum English Center) dan ITMAM (Ittihad at-Thalabah li Mumarasah al-Lughah al-Arabiyah al-Ma’hadiyah).

7. Gedung Auditorium

Gedung ini merupakan sarana yang diseting dengan multifungsi, yaitu sebagai tempat belajar, kegiatan diskusi, 
seminar, pendidikan dan latihan (Diklat) dan forum-forum ilmiah lainnya yang diselenggarakan oleh santri maupun pengurus pesantren, baik tingkat lokal maupun nasional.

FKM-MU BAKID ©Template Blogger Green by Dicas Blogger.

TOPO