Minggu, 11 Desember 2011

Islam Di India


Ditulis Oleh :
Ahmad Fauzan

I.       Pendahuluan
            Penyebaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, yang pertama di kenalkan serta diajarkan di Arab (Makkah dan Madinah), kemudian setelah Nabi wafat para sahabat Nabi melakukan exspansi wilayah Islam ke wilayah-wilayah lain, di antaranya, Damaskus, Syiria, Bagdad, serta Asia termasuk  India dll.  Dalam makalah ini akan di bahas Islam yang ada di India.
Pemakalah akan memotret geografi, sejarah masuknya Islam, muslim, perkembangan Islam serta probelamatika muslim di India.         
II.          Pembahasan 
A.    Geografi India
India yang ibu kotanya New Dhelhi yang terletak di antara laut Arab di sebelah barat dan Teluk Banggala di timur. Di sebelah utara negeri ini berbatasan dengan pengunungan Himalaya, Republic Rakyat Cina dan Nepal. Sedangkan di timur laut berbatasan dengan Bangladesh, di barat laut dengan Pakistan dan Afganistan, dan di sebelah selatan dengan Samudera Hindia.

            Penduduk India berjumlah 871.158.000 jiwa (1991) dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 2,1 persen per tahun. Sejumlah 82,64 persen dari penduduk yang menganut agama Hindu, sekitar 11,4 persen menganut agama Islam, selebihnya menganut agama Protestan, Katolik, Budha, Jainisme, Sikh, Yahudi. (Anshari,  Saifuddin, Karim, 1999: 209-2010 ).
B.     Sejarah masuknya Islam ke India
Masuknya kaum muslim ke anak benua India terjadi dalam tiga fase yang terpisah. Orang-orang Arab masuk pada abad ke-8, orang-orang turki pada abad ke-12, dan orang-orang Afghan pada abad ke 16. 
Jauh sebelum kerajaan Mogul berdiri, sebenarnya sejak abad ke-1 Hijriah, Islam telah masuk ke India ketika Umar bin Khattab memerintahkan suatu exspedisi. dan kemudian kaum muslim tinggal di pebatasan Makran, yang letaknya sekarang berada di sebelah barat Pakistan. (Ikhsan Haqi, 1993: 49) Exspedisi ini tejadi kembali pada zaman Dinasti Umayah di bawah panglima Muhammad bin Qasim yang berhasil menguasai Sind, dan mulai tahun 871 orang-orang Arab telah menjadi penghuni tetap di sana. Namun dalam bukunya Ihsan Haqi disebutkan bahwa Bani Umayah juga menaklukkan kota Kabul yang sekarang berada di Afganistan.
Setelah pemeritahan Bani Umayah jatuh ke tangan Bani Abbasiyah, pada tahun 760 M. Khalifah al-Mansur mengutus Hisyam bin Amr untuk memerintah di sana. Namun ketika pemerintahan Bani Abbasiyah melemah, maka daerah ini pecah menjadi dua bagian yaitu Sugubiyah dan Qaramitah yang tidak taat pada aturan negara sehingga mereka bisa menghancurkan Islam. (Ikhsan Haqi, 1993: 51)
Pada tahun 1020 raja Mahmud Gaznawi berhasil menaklukan raja-raj Hindu di wilayah India kemudian mengislamkannya. Namun setelah Dinasti Gazni runtuh, muncullah dinasti kecil seperti Mamluk, Khalji, Tugluq dan yang terakhir dinasti Lody yang didirikan oleh Bahlul Khan Lody, ketika terjadi kekacauan di negerinya ia mengundang Muhammad Babur dari Kabul yang kemudian berhasil mendirikan kerajaan Mogul. Pada masa ini umat Islam kembali pada keemasannya baik dalam bidang ilmu pengetahuan dan agama sangat berkembang pesat.
Setelah Aurangzeb wafat pada tahun 1707, Mogul merosot dengan cepat, terjadi perang antar gubernur daerah yang menyebabkan orang Hindu bangkit kembali serta masuknya orang-orang Inggris, Portugis, Belanda, Perancis ke India. Akhirnya setelah pemberontakan pada tahun 1857, sisa-sisa bangsawan Islam bahu- membahu melawan Inggris namun mengalami kekalahan. Dengan demikian, era kekuasaan Inggris pun bermula di India.
Di zaman kekuasaan Inggris ini, muncullah sejumlah pemikir muslim yang memperjuangkan kemajuan Islam untuk melepaskan diri dari belenggu penjajahan, seperti Syah, Waliyullah, Ahmad Khan, Muhammad Ali, Sayid Amir Ali, Iqbal dan Abdul Kamal Azad. Akhirnya ketika Inggris memberikan kemerdekaan bagi India dan Pakistan pada tahun 1947, umat Islam terbagi dua, ada yang masuk ke Negara Islam Pakistan dan sebagian lagi (40 juta) tetap tinggal di India.           
C.    Muslim di India
Dinas Statistik India melaporkan sekitar 15 persen warga India yaitu 180 juta jiwa beragama Islam. Dengan demikian, muslim India bukan hanya kelompok minoritas terbesar di dunia, bahkan merupakan komunitas muslim terbesar ketiga di negara dunia setelah Indonesia dan Pakistan.
Di India, empat hari besar Islam yaitu Idul Fitri, Idul Adha, Asyura dan kelahiran Rasulullah termasuk hari libur resmi nasional. Meskipun muslim India termasuk minoritas, tapi umat Islam di negara ini menyumbangkan peninggalan bernilai di bidang budaya dan peradaban India. Bangunan bersejarah Taj Mahal, Benteng Merah di sekitar New Delhi, Masjid Raya New Delhi, mesjid terbesar di India merupakan warisan arsitektur pemerintahan Islam. Selain itu, terdapat pula sekitar 600 masjid bersejarah di India.
Namun Ironisnya pemerintah India tidak mengizinkan umat Islam negara ini menggelar acara keagamaan, dan masalah tersebut berganti menjadi problem serius bagi pemerintah New Delhi. Meningkatnya penggunaan bahasa Farsi di samping Urdu dan Hindi, yang dibarengi penyebaran ilmu dan seni merupakan kontribusi besar lainnya yang disumbangkan umat Islam bagi India. Terkait hal ini, pemikir dan politisi terkemuka India, Taracand mengenai umat Islam mengatakan, Pada saat muslim memasuki India, mereka membangun rumah di wilayah ini dan secara gradual mereka menjalin hubungan dengan Hindu dan memainkan peran aktif di wilayah ini. (http. www. Nasib minoritas muslim India. Html. Diakses pada tanggal 30 Juli 2010.)    
Meskipun mantan Presiden India adalah seoarang muslim dan sejumlah menteri serata anggota parlemen beragama Islam. Namun, posisi mereka tidak mempengaruhi kondisi ekonomi muslim India. Hingga kini, tidak ada seorang muslim pun yang bisa meraih jabatan tertinggi sebagai perdana menteri di negara ini.
Para peneliti India menyebutkan sejumlah faktor pemicu kemiskinan muslim di negara ini. Pertama, imperialisme Inggris yang berupaya memarjinalkan umat Islam India secara ekonomi dan membuat mereka terpojok di sudut-sudut dan pinggiran. Faktor lainnya menyangkut pemisahan Pakistan dari India. Kiblat eksodus besar-besaran muslim India di masa-masa pendirian Pakistan mengakibatkan mayoritas muslim yang bertahan di India adalah kalangan jelata yang termarjinalkan.
Kondisi sosial dan budaya minoritas muslim di India yang terpinggirkan tidak hanya dipengaruhi oleh kemiskinan secara ekonomi. Kondisi ini juga dipicu tekanan pemerintah dan kelompok oposisi mayoritas India selama satu dekade. Umat Islam India mengisi sebagian kecil posisi stategis di lembaga pemerintahan, universitas dan militer. Mereka hanya mengisi kurang dari tujuh persen pos-pos kepegawaian layanan publik dan empat persen bekerja di bank-bank India. Hanya sekitar 30 ribu muslim dari satu 1,3 juta orang bekerja di lembaga militer India.
Zafar Islam Khan, Pemred koran berbahasa Inggris, Milli Gazette yang sering mengulas masalah muslim India menyinggung diskriminasi terhadap umat Islam di negara ini. Zafar Islam Khan mengatakan, Fanatisme kelompok radikal dan diskriminasi terang-teranagn terhadap muslim India menghalangi mereka maju dan berperan di tengah masyarakat serta mendapatkan penghasilan yang layak.
Lebih dari 60 persen warga India yang berusia di atas 15 tahun melek huruf, namun angka tersebut lebih rendah di kalangaan muslim negara ini, terutama kaum muslimah. Di sisi lain, keberadaan muslim di lembaga sekolah dan perguruan tinggi lebih kecil dibandingkan populasinya, bahkan dalam beberapa tahun terakhir.
Di India berdiri sejumlah organisasi Islam pembela hak-hak muslim. Lembaga ini memiliki warna yang beraneka ragam, mengingat variasi corak pemikiran yang berkembang di masyarakat. Dua partai Islam terbesar adalah Jamaat-e-Islami dan Komunitas Ulama Islam. Kedua partai ini memiliki pandangan yang berbeda mengenai Islam.
Partai Jemaat-e-Islami lebih banyak berperan di sektor sosial. Paratai yang tumbuh dari kelompok Sunni Barilavi ini adalah pencinta Ahlul Bait Rasulullah dan penerus aliran tasawuf. Adapun Komunitas Ulama Islam berasal dari kelompok Suni Biobandi yang bercorak pemikiran Wahabi. Salah satu pemikiran pokok kelompok ini adalah mengharamkan ziarah kubur Nabi dan ahlul bait. Selain kedua kelompok ini, Jamaah Tabligh adalah organisasi Islam lainnya yang berdiri sejak tahun 1927. organisasi ini didirikan dengan tujuan menangkal pengaruh tradisi Hindu di kalangan muslim India.
Di luar itu, Dewan Muslim Nasional India muncul sebagai lembaga Islam yang lebih banyak mempengaruhi kalangan pemuda dan mahasiswa. Lembaga Islam ini bertujuan meningkatkan hak muslim dan tingkat pendidikan umat Islam India. Aktivitas kelompok Islam ini seringkali membuat pemimpinnya ditangkap petugas keamanan India.
Kelompok Islam lainnya di India adalah Dewan Pertimbangan Muslim India yang bertujuan mempersatukan umat Islam di negara ini. Lembaga ini menentang friksi antar mazhab Islam dan berupaya mendekatkan mazhab Islam demi mewujudkan hak-hak umat Islam. Selain beberapa ormas Islam tersebut, sejumlah kelompok lainnya juga beraktivitas di India, dan mereka berupaya mewujudkan tujuannya masing-masing. (Asyimuddin, 1995: 273)
Salah satu mazhab penting di India adalah Syiah. Berdasarkan data statistik India, jumlah pemeluk Syiah di India melebihi 30 juta orang. Syiah memainkan peran penting dalam budaya dan peradaban India. Pusat pemeluk Syiah India berada di kota Lucknow, selatan India. Selain itu sejumlah lainnya berada di Kashmir. Kondisi rata-rata kehidupan muslim Syiah di India lebih parah dari saudaranya Sunni. Keberadaan muslim Syiah di sekolah dan universitas dan kontor-kantor sangat minim. Meksi demikian, sejumlah organisasi Syiah India terus berjuang menuntut hak dan meningkatkan status sosial pemeluk mazhab ini di tengah masyarakat India.
Meskipun lembaran sejarah India diisi peran cemerlang umat Islam dalam membangun peradaban negara ini, namun kini umat Islam India berada dalam posisi terpinggirkan. Kondisi ini bukan hanya menjadikan minoritas besar India berada dalam tekanan, tetapi menyebabkan negara ini tidak bisa memanfaatkan potensi besar umat Islam yang telah menunjukan kecemerlangannya dalam sejarah.
Kontrol terhadap kelompok ekstrim Hindu dan sikap bertanggung jawab muslim India merupakan upaya untuk membantu meredakan diskriminasi terhadap umat Islam. Jika hal ini terwujud, umat Islam akan memainkan peran lebih aktif dalam memajukan India.
D.    Perkembangan Islam di India
Meskipun muslim di negeri ini masih tercatat minoritas, namun mereka cukup berperan dalam pengembangan islam. Peranan muslim India dalam pengembangan islam dapat dilihat dalam empat fase. Pertama, masa sebelum kerajaan Mogul (705-1526), kedua, masa kekuasaan kerajaan Mogul (1526-1858), ketiga, masa kekuasaan Inggris (1858-1947) dan keempat, Islam pada Negara India sekular (1947 sampai sekarang).
Islam menyebar di India sejak dibawa oleh Muhammad bin Qasim as-Tsaqfi dibagian Selatan India pada tahun 92 H. (711 M.). Dan penyebaran Islam semakin meluas dibawah kesultanan Mahmud al-Ghaznawi. (Anshari,  Saifuddin, Karim, 1999: 210-211 ).
Penyebaran Islam semakin berkembang dengan pesat karena didukung oleh keberanian Sultan-sultan Delhi, dan di antara Sultan tersebut adalah Sultan Fairuz Shah (752-790 H/351-1388 M). Di antara faktor lain yang juga sangat memengaruhi perkembangan Islam di India adalah setelah Shah Rukh as-Shairazi mengadakan penyebaran Islam di Kalikut (tahun 1441 M). Dan pada masa Sultan Shah Rukh as-Shairazi ini penduduknya terkenal dengan ketakwaaannya, sikap wara' dan senang untuk berbuat kebaikan. Inilah yang membuat orang-orang semakin banyak yang mendapat hidayah untuk menerima Islam.
Faktor lain juga yang sangat mendukung perkembangan Islam di India adalah bahwa umat Islam India tidak mengenal adanya kasta-kasta pemisah, sebagaimana yang terjadi dalam agama mayoritas di India yaitu agama Hindu. Meskipun di dalam masyarakat Muslim India kita menjumpai masyarakat yang bergelar Sayyid, Khan, Faruqi, Ansari dan lain-lain, akan tetapi gelar-gelar tersebut tidaklah menyebabkan renggangnya hubungan mereka sesama Muslim. Di India ini juga hubungan antara Muslim Sunni dan Muslim Syiah boleh dikatakan cukup harmonis.

E.     Problematika muslim di India
Problematika-problematika yang dihadapi oleh umat muslim India di antaranya:
  1. Agama
Salah satu konflik komunal (Muslim vs Hindu ) paling berdarah di India yang mendapatkan perhatian dunia internasional, khususnya dunia Islam, adalah tragedy penghancuran masjid Babri di Yodhya, di utara negara bagian Uttar Pradesh pada Desember 1992 yang menewaskan 2.000 orang. (Anshari,  Saifuddin, Karim, 1999: 209-2010 ).
2.      Sosial budaya
Problem ini tidak hanya dipengaruhi oleh kemiskinan secara ekonomi. Akan tetapi juga dipicu oleh tekanan kelompok mayoritas Hindu, Umat Islam India mengisi sebagian kecil posisi stategis di lembaga pemerintahan, universitas dan militer. Mereka hanya mengisi kurang dari tujuh persen pos-pos kepegawaian layanan publik dan empat persen bekerja di bank-bank India. Hanya sekitar 30 ribu muslim dari satu 1,3 juta orang bekerja di lembaga militer India.
3.      Ekonomi
Kemiskinan negara India menurut (NSSO) statistik nasional India tahun 2004-2005 mencapai 27,7 % , dan sepertiga dari jumlah tersebut adalah umat muslim.   
4.      Pendidikan
Kemiskinan dan diskriminasi terhadap muslim India yang semakin parah merupakan akibat dari bentuk ketidakadilan di bidang pendidikan di tengah masyarakat India. Karena tidak mungkin mendapatkan pekerjaan yang baik, jika muslim India tidak mengenyam pendidikan yang memadai. (http. www. Nasib minoritas muslim India. Html. Diakses pada tanggal 30 Juli 2010.) .

III. Kesimpulan
Umat muslim di India masih tercatat minoritas, namun mereka selalu berusaha untuk bangkit, dalam mengaplikasikan اللاسلا م يعلي و لا يعلي عليه  , tapi terkadang usaha itu dihadang oleh problem yang muncul baik dari internal maupun external. Semoga Allah memberikan taufiq kepada umat muslim negara india ini.   

DAFTAR PUSTAKA
Anshari Hafizh,  Saifuddin Ahmad, Karim Abdulla, Ensiklopedi Islam, Jakarta: ICH Tiar Baruvan Hotve.  1999 .
 Al-faqi Abdur Rouf Asyimuddin, Bilad al-Hindi, Masry: Dar Al-Fikr Al-Arabi. 1995.
http. www. Nasib minoritas muslim India. html. Diakses pada tanggal 30 Juli 2010.  
Haqi Ikhsan, Ma`Sah Kasmir Al-Muslimah, Masry: Dar al-Qari al-Arabi. 1993.

Seja o primeiro a comentar

Posting Komentar

FKM-MU BAKID ©Template Blogger Green by Dicas Blogger.

TOPO